Puasa mengajarkan banyak dari sisi moral pada si kecil, seperti kemurahan
hati, dan solidaritas. Tak hanya itu, puasa di bulan Ramadhan bisa juga
menjadi pengalaman berharga bagi anak. Lalu, kapan saat yang tepat
mengajarkannya berpuasa? Dan apa saja yang harus diperhatikan? Apakah harus
tambah suplemen atau vitamin biar ia tidak lemas?
*Syaratnya harus sehat*
Sejak usia 4 tahun anak boleh diajarkan berpuasa, namun selain alasan
medis dan karena organ tubuh si kecil pada usia balita masih belum
berkembang sempurna serta masih membutuhkan asupan gizi yang lebih lengkap
maka yang paling aman untuk anak balita adalah puasa setengah hari. Anak
boleh berpuasa jika sehat. Itu sebabnya, para ibu dianjurkan untuk
menanyakan hal ini pada anak setiap kali ia akan memulai puasa. Dengan
kesehatan yang oke, diharapkan anak tetap prima dalam menjalankan ibadah
puasa.
*Hentikan segera puasa jika si kecil:*
1. Kelihatan terlalu lemas, berkeringat dingin, merengek dan mengalami
muntah-muntah, karena kondisi ini menandakan si kecil tengah mengalami
dehidrasi.
2. Terjadi penurunan berat badan secara dratis. Karena jika dipaksakan
dikuatirkan kesehatan si kecil malah menjadi terganggu.
*Hal yang perlu diperhatikan*
Kekuatan tubuh balita dan orang dewasa sangatlah berbeda. Jadi, diperlukan
strategi jitu orang tua dalam mempersiapkan agar anak tetap sehat dan tahan
dalam berpuasa.
1. Agar si kecil tidak kehilangan cairan tubuh, sebaiknya anjurkan si
kecil untuk banyak minum air putih dalam jeda antara sahur dan buka puasa.
Jika anjuran ini dipatuhi, maka dipastikan si kecil akan tetap merasa bugar
selama ia berpuasa.
2. Biarkan si kecil untuk tetap aktif beraktivitas. Tapi, berikan anjuran
agar ia tidak melakukan aktifitas selama berlebihan selayaknya jika sedang
tidak puasa.
1. Anak juga diwajibkan melakukan istirahat atau tidur untuk menjaga
ketahanan tubuhnya, minimal 8 jam sehari agar terjadi pemulihan sel sel
tubuh.
2. Jenis makanan tambahan seperti vitamin atau susu juga tetap perlu
diberikan. Apalagi saat berpuasa, anak tentu memerlukan energi yang lebih
besar ketimbang saat hari-hari biasa. Hanya saja, hati-hati dalam memilih
vitamin. Jangan sampai kita memberikan vitamin penambah nafsu makan, karena
malah membuatnya jadi cepat lapar.
1. Jangan memberi si kecil makanan dan minuman yang merangsang selama
berbuka puasa, karena akan mengganggu kerja lambung misalnya makanan yang
asam, bersantan, atau pedas.
2. Perbanyak juga konsumsi serat karena akan membantu melancarkan buang
air besar (BAB). Kalau susah BAB, biasanya anak jadi malas ke kamar mandi
padahal ini berbahaya karena kotoran di perut semakin menumpuk.
Bantu si kecil dengan memberinya asupan makanan yang tepat agar ia tidak
mudah tersa lapar. Sehingga baginya, berpuasa merupakan ibadah yang
menyenangkan
Monday, April 28, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment