Monday, April 28, 2008

Peran Ayah Dorong Semangat Belajar Anak


Peran ayah sangat berpengaruh pada masa pertumbuhan anak terutama pada usia emas yaitu lima tahun pertama. Anak akan belajar mengenai pola pikir pendidikan yang diberikan ayahnya. Kedekatan seorang ayah pada anaknya salah satunya juga dapat meningkatkan kepecayaan diri, kekuatan mental, dan keberanian dalam berinteraksi dengan lingkungan. Pertumbuhan psikologis anak sangat berpengaruh pada pola asuh orangtua. Bagaimana keduanya bersikap dan saling mendukung terhadap pertumbuhan perkembangan anak. Ayah yang baik dapat bersikap lebih mendisplinkan pola aturan yang diajarkan ke anak. Dalam arti lebih menekankan aturan nilai-nilai norma, pemahaman, dan keberanian. Demikianlah yang dikatakan Dr. Inneke Limuria M,Si, salah seorang psikolog dari Psiko Medika Holistika Center. Setiap hari selain berkomunikasi antara ibu dan anak, anak juga bisa berkomunikasi dengan ayahnya lewat telepon disela kesibukan bekerja. Komunikasi yang dilakukan dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan ringan disela anaknya sedang bersantai dirumah. Misalnya si ayah bisa memberikan pertanyaan kepada si anak, tadi disekolah belajar apa? atau di sekolah bermain apa? Pertanyaan-pertanyaan sederhana membuat kelancaran dan keterbukaan anak dengan ayah serta memberikan semangat untuk lebih berkreasi lagi di sekolah. Berikan Pujian dan Reward Sebaiknya untuk memotivasi anak agar giat belajar, berikan reward berupa hal-hal yang berguna buat anak. Hindari mendidik anak yang semata-mata tujuannya mencapai sesuatu yang diinginkan orangtua karena dasar materi. Pemberian pujian merupakan salah satu reward yang membuat anak lebih bersemangat. Kita bisa membuat bentuk reward secara bertahap untuk mencapai tujuan keberhasilan anak tanpa mendidik anak secara langsung karena materi. Misalnya, bila mencapai peringkat lima besar, secara bertahap anak diberikan pujian, kecupan kasih sayang bila nilai ulangan atau pekerjaan sekolahnya baik. Begitu juga saat mendekati ujian pertengahan sekolah. Katakan, setelah ujian dan sukses hasilnya, bisa berlibur ke pantai. Di tempat rekreasi itu, si buah hati tidak hanya melihat-lihat laut tetapi juga mendapatkan patkan pelajaran berarti, memperkenalkan anak pada dunia laut. Dan saat ujian kenaikan kelas kita bisa memberikan reward akan memberikan hadiah paling disukai anak kita yang tentunya merupakan reward mendidik. Pengaruhnya seperti yang sudah dijelaskan di atas, akan dapat mengajarkan anak melakukan sesuatu karena pamrih. Kurang ada ketulusan dalam melakukannya tanpa kita sadari. Begitu juga dengan menghukum atau memarahi anak sebenarnya tidak ada larangan selama memang terbukti anak itu bersalah dan dalam batas yang wajar. Tapi harus diingat, memotivasi anak dengan kelembutan, kesabaran bisa dalam bentuk bermain lebih mendidik anak untuk lebih terpacu belajar. Orangtua juga tidak bisa mengabaikan bagaimana karakteristik keperibadian anaknya. Bila si anak pemarah atau penakut, nantinya ia akan kesulitan mengendalikan emosional dalam dirinya. Memotivasi anak belajar bisa dengan cara belajar sambil bermain. Berikan suasana belajar anak senyaman mungkin sehingga anak merasa belajar itu menyenangkan. Atau dengan reward sederhana, seperti kalau sudah selesai mengerjakan tugas sekolah sang ayah dapat menjanjikan bermain pesawat-pesawatan, atau yang lainnya. Komunikasi Dari masih anak di kandungan, bentuk kasih sayang dari orangtuanya sudah tentu akan dirasakan anaknya. Belaian kelembutan, komunikasi itu juga salah satu hal yang membuat orangtua dan anak nantinya akan menjadi lebih dekat. Komunikasi yang selalu terjalin merupakan jalan anak belajar terbuka. Dari sini orangtua juga dapat mempelajari karakteristik kepribadian anak. Ibu juga dapat memberikan informasi kepada ayahnya mengenai perilaku anaknya sehari-hari. Informasi yang diberikan merupakan bentuk komunikasi bagaimana cara mengarahkan dan memotivasi anak mencapai hasil yang diinginkan. Pola didikan yang diharapkan anak tentunya pola pendidikan yang membuatnya merasa nyaman menjalani aktivitas yang ada. Kenyamanan itu didapat dari lingkungan terdekat yang selalu mendukung segala aktivitasnya. Aturan-aturan atau norma-norma yang diajarkan sebisa mungkin tidak menghambat anak berekspresi sesuai keinginannya. Aturan dan norma yang diajarkan ayah pada anaknya haruslah lebih fleksibel. Tidak membuat anak bergantung pada ayah tapi lebih membuatnya mandiri menjalani aktivitas kesehariannya. Dengan banyak memberikan pendidikan androgini, memberikan pendidikan atau ketrampilan kepada anak tidak harus berdasarkan jenis kelamin laki-laki atau perempuan, mereka harus dianggap sama. Anak harus dibekali tugas-tugas kemandirian dan menanamkan sifat androgini sejak masih kanak-kanak. Mengikuti kegiatan pramuka akan dapat menanamkan sifat androgini pada anak dan anak menjadi mandiri. Pada umumnya keterbatasan waktu karena sibuk bekerja menjadikan orangtua tidak sempat menanamkan sifat androgini pada anak di rumah. Hal ini biasanya membuat orangtua terobsesi dengan pendidikan formal tanpa memperhatikan perkembangan jiwanya. Padahal perkembangan jiwa soaial sangat diperlukan agar anak-anak mampu mengembangkan sifat androgini yang ada dalam dirinya. Sekolah dapat menerapkan pendidikan atau sifat androgini yang ada dalam dirinya melalui kegiatan sehari-hari, tetapi juga harus tetap didukung lingkungan rumah. Jadi sebaiknya tugas anak laki-laki dapat juga dikerjakan anak perempuan, tergantung situasi dan kondisi. Jika bekal ini ada pada diri si anak, maka ia akan dapat menghadapi kehidupan sesulit apapun.

0 comments:

Advertisement

free counters
 

Copyright 2008 All Rights Reserved LIQUID LOVEcratcretcrot